Jarak hidupku begitu pendek
hanya diantara celah sempit lututku yang berlutut dan lantai yang dingin
dengan tidak membawa apapun
hanya hati hancur yang mau diajar
Jarak antara aku dan Tuanku begitu pendek
hanya diantara celah sempit lututku yang berlutut dan lantai yang dingin
agar aku tidak menjadi congkak atau rendah diri
memandang Tuanku tanpa menengadah ataupun menunduk..kami berpandangan mata
Jarak antara aku dan masalahku begitu pendek
hanya diantara celah sempit lututku yang berlutut dan lantai yang dingin
aku tidak sanggup berdiri melawan musuh-musuhku
hanya menutup mata dan berlutut tanda penyerahan kepada Tuanku Yang Maha Kuasa
Aku seorang yang berlutut
yang tidak bisa hidup kalau berjalan
tapi selalu tercukupi jika aku berlutut
kemanapun Tuan membawaku
aku harus selalu berlutut
tanda aku hamba setia dan penuh hormat
tanda aku percaya kalau hidupku aman bersamaNya
sakit dan iri saat harus melihat banyak orang berlari dengan kakinya
dan aku...harus berlutut menempuh perjalanan hidup
saat ada yang mencibir caraku "berjalan"
aku hanya bisa memandang Tuanku, Sang Pemilik Hidupku
Tuanku tidak mau aku berdiri dan lari dariNya
Dia tetap menginginkan aku berlutut
agar aku tetap bersamaNya
Dia tidak ingin ketika aku berlari, aku akan menjauh dariNya
dan ditengah jalan menjadi lelah, kehausan dan mati
Aku seorang yang berlutut
No comments:
Post a Comment