Hawa,
Pastinya dia adalah wanita tercantik yang pernah ada,
karena dia adalah yang pertama dibuat dengan jari-jariAllah,
Diciptakan dari tulang rusuk laki-laki, agar dia selalu ingat untuk menghormati laki-laki,
Memang Tuhan memberinya tugas sebagai penolong, tapi bukan berarti dia bisa merasa berkuasa,
Tapi untuk menyadari bahwa laki-laki telah berkorban baginya, dan dengan rendah hati membantu mengerjakan apa yang “masih kurang” pada laki-laki.
Sara,
Wanita yang jatuh bangun dalam pengharapannya kepada Allah,
Tapi dia tetap berharap walaupun penuh air mata,
Kesetiaan pada suaminya dan hati yang sabar menanti itulah kebanggaannya,
Sejauh dan seberatapapun perjalanan hidupnya, dia tetap setia.
Ribka,
Dipilih bukan hanya karena rupanya yang menawan,
Tapi kesediaan untuk melayani dan kerendahan hatinya,
Memberi lebih dari yang diminta daripadanya,
Tidak galau mencari cinta, dan Tuhan mengantarkan seorang pria yang lebih daripada doa-doanya,
Tak terpikirkan dan tak terlihat matanya.
Ruth,
Penyerahan dirinya secara penuh tanda hatinya percaya,
Percaya kalau Allah tidak pernah merancangkan yang jahat dalam hidupnya,
Memilih untuk mengesampingkan kepentingan pribadinya,
Dan menaruh harapannya kepada Allah,
Bukan seorang yang “gengsi/ takut kotor”, tangannya rajin bekerja,
Bukan seorang wanita agresif pengejar lelaki, dia menanti dan tetap tenang,
Dan sebagai upahnya, Tuhan menggerakkan hati seorang Boas untuk memperhatikan dan mengasihinya.
Abigail,
Sebutlah dia wanita pembawa damai dan penenang hati,
Keberanian dan kecerdasannya membawa keselamatan bagi isi rumahnya
Firman menyebut “Perempuan itu bijak dan cantik”
Kebijaksanaannya lah yang memunculkan kecantikannya.
Ester,
Gadis itu tidak beribu bapa lagi tapi elok perawakannya dan cantik parasnya,
Dipilih untuk menjaga nama baik dan harga diri seorang Raja,
Dan mendapat kasih sayang paling besar dari Sang Raja,
Dipersiapkan Tuhan untuk menyelamatkan bangsanya,
Wanita yang mengandalkan Tuhan dan punya keberanian yang sangat besar,
Maria,
Wanita yang taat dan suci hatinya,
Malaikat berkata dia wanita yang beroleh kasih karunia dan disertai Tuhan,
Menyadari kalau dirinya adalah seorang hamba yang bersedia dipakai Allah,
Sehingga Allah memilihnya menjadi Ibu Sang Juruselamat,
Setia mendidik dan membesarkan PutraNya bahkan setia menemani sampai PutraNya mati dikayu salib,
Pastinya dia punya kekuatan hati yang sangat besar untuk mengandung padahal masih perawan,
dan hati mengampuni untuk menyaksikan Putra yang dikasihinya disiksa dan mati untuk orang-orangyang membenciNya.
Tuhan, ajarkanlah kami anak-anakMu ini, menjadi wanita-wanita Allah yang mengerti keberhargaan diri kami. Kami bersedia diajar agar kami menjadi bijak dan dipenuhi hikmat daripadaMu, agar kehadiran kami dimanapun membawa damai sejahtera, ketenangan dan keselamatan. Kami bersedia belajar menundukkan diri dan setia kepadaMu, agar kami dapat menghormati pasangan kami sebagai teman pewaris Kerajaan Allah. Berikanlah kami hati yang bersemangat dantangan yang rajin bekerja, sehingga seisi rumah kami menjadi bersih dan kenyang. Kami mau menaruh harapan kami, dan percaya kalau Engkau akan membawa pria yang takut akan Tuhan untuk kami, dan kami tidak perlu kuatir karena Tuhan yang akan menggerakkan hatinya. Kami percaya kami adalah adalah wanita-wanita yang beroleh kasih karunia dan penyertaanMu. Dikaruniakan kekuatan hati dan penuh pengampunan. Terima kasih Tuhan karena Engkau mempercayakan kehidupan ini kepada kami. Kiranya lahirlah anak-anak yang takut akan Tuhan dari rahim kami,yang kami didik untuk mengasihi dan melayaniMu. Didalam nama Tuhan Yesus inilah doa kami, Amin.
Written by_AuRin
Perhiasanmu janganlahsecara lahiriah, yaitu dengan mengepang-ngepangrambut, memakai perhiasan emas atau dengan mengenakan pakaian yang indah-indah,
tetapiperhiasanmu ialah manusia batiniah yangtersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemahlembut dan tenteram, yang sangat berharga di mata Allah.
1Petrus3.3-4
Kemolekan adalah bohongdan kecantikan adalah sia-sia, tetapi isteri yang takut akan TUHAN dipuji-puji.
Amsal 31.30
No comments:
Post a Comment