Bicara tentang Love alias kasih pasti tidak pernah ada
habisnya, karena hakikat manusia diciptakan adalah untuk mengasihi Tuhan dan
sesamanya manusia. Sebelum manusia bisa mengasihi Tuhan dan sesamanya manusia,
manusia harus terlebih dulu merasakan kasih dari Sang Pencipta Kasih itu
sendiri yaitu Tuhan, tidak ada Pengajar Kasih yang lebih hebat dari pada Tuhan,
karena Dia sendiri telah menyatakan kasihNya buat manusia dengan mati diatas
kayu salib.
Camp beberapa hari lalu kembali memotivasi saya untuk menuliskan
beberapa hal yang saya dapat mengenai KASIH atau LOVE. Kekuatan TERBESAR yang ada dibawah kolong langit ini, yang
tidak dapat dihentikan oleh apapun juga, dan saat kita memilikinya tidak ada
lagi jarak, waktu, manusia lain, usia, dan masalah yang dapat menghentikan kita
untuk melakukan yang terbaik untuk setiap pribadi yang kita kasihi, itulah
KASIH.
Kasih AGAPE
Kasih Agape adalah kasih yang
sempurna, yaitu kasih Allah, hanya Allah yang dapat mengasihi manusia tanpa
pamrih, Dia akan tetap mengasihi manusia sekalipun manusia tidak mengasihiNya, dan Kasih inilah yang mendorong Sang Pemilik
Surga yaitu Tuhan Yesus untuk datang kedunia ini dan menebus kita manusia dari
dosa “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah
mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya
kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Yoh 3.16).
Tuhan Yesus datang kedunia ini
dengan satu tujuan yaitu untuk membuktikan CINTA-Nya buat manusia. Dia datang
untuk memperbaiki HUBUNGAN antara Allah dan manusia yang telah rusak, dan harga
yang harus dibayarkannya untuk merebut hati kita adalah seharga nyawaNya. Allah
tahu jika seseorang sudah menyadari arti pengorbananNya dan menerima KasihNya yang
mengubahkan maka hubungan manusia dengan Allah dan sesamanya akan dipulihkan.
Sangat sulit untuk manusia mengasihi sesamanya jika ia belum merasakan dan
menerima Kasih sejati yang bersumber dari Tuhan Yesus.
Kasih Storge
Kasih Storge adalah Kasih Antar
Generasi, yaitu kasih antara orang tua dan anak-anak ataupun sebaliknya. Firman
Tuhan dalam Keluaran 20 ayat 12 berkata “Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya
lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu”. Firman ini
bicara tentang otoritas generasi diatas kita, firman tidak berkata “Hormatilah
ayahmu dan ibumu jika mereka kaya dan baik hati....”, firman Tuhan tegas
mengatakan untuk tetap menghormati orang tua kita sekalipun mereka salah, bukan
orang tua yang baik, ataupun tidak kaya, apapun keberadaan mereka Tuhan tetap
memerintahkan kita untuk menaruh hormat pada mereka. Lalu bagaimana kalau orang
tua memberikan arahan yang salah atau
tidak memberikan teladan yang baik kepada kita, inilah tugas kita sebagai
anak-anaknya dengan lemah lembut bertukar pikiran dan terlebih dulu memberikan teladan
lewat perbuatan kita, sebagai anak-anak yang mengetahui kebenaran adalah tugas
kita untuk berdoa bagi orang tua kita dan mengingatkan mereka dengan penuh rasa
hormat.
Percayalah, saat kita sudah
menerima kasih Tuhan maka hati kita pun akan dilembutkan untuk menerima
kekurangan dan keterbatasan orang tua kita, darisitu kita akan memiliki
kerinduan untuk mendoakan mereka dan mengasihi mereka. Amsal 21 ayat 1 berkata “Hati
raja seperti batang air di dalam tangan TUHAN, dialirkan-Nya ke mana Ia ingini”.
Kalau Tuhan sanggup mengubah hati Raja
sangat mungkin Tuhan mengubahkan hati orang tua kita.
Kasih Storge juga bicara tentang
otoritas para pemimpin kita didunia ini. Sama seperti halnya kepada orang tua.
Kasih storge mengajarkan kita arti otoritas generasi diatas kita, dimana kita
tidak dapat memilih dimana kita dilahirkan atau siapa yang memimpin kita. Contoh
sikap Daud adalah sikap yang sangat menghormati otoritas. Saat itu Saul dalam
perjalanan mencari Daud, ditengah jalan Saul “buang hajat” didalam sebuah gua,
tanpa sepengetahuan Saul, ternyata Daud dan orang-orangnya sudah bersembunyi dibelakang gua
tersebut. Padahal saat itu Daud punya kesempatan besar untuk menghabisi nyawa
orang yang mencarinya dan berusaha membunuhnya, tapi Daud tidak melakukannya
dan malah mengatakan “Dijauhkan TUHANlah
kiranya daripadaku untuk melakukan hal yang demikian kepada tuanku, kepada orang yang diurapi TUHAN, yakni menjamah dia,
sebab dialah orang yang diurapi Tuhan” (cerita lengkap dapat dibaca pada 1
Samuel 24 :1-8). Suatu pernyataan
luar biasa dimana Daud sangat mengerti arti otoritas pemimpinnya, Daud
menghormati Allah yang mengurapi dan memberikan otoritas kepada Saul untuk
menjadi Raja atas Israel. Suatu sikap yang sangat patut dicontoh, mungkin
pemimpin kita kelihatan bodoh dan tidak mengerti apa-apa, sulit untuk berterima
kasih dan meminta maaf, kerjaannya marah-marah dan bossy. Orang-orang yang punya kebiasaan marah tanpa alasan dan
sulit meminta maaf biasanya adalah pribadi yang punya perasaan insecure yang sangat tinggi, hidupnya
pasti tidak tenang. Tapi mereka tetaplah pemimpin kita, Tuhan memberikan
otoritas bagi mereka untuk menjadi pemimpin bagi kita, tugas kita adalah bekerja
dengan jujur dan setia sambil terus mendoakan mereka dan menjauhkan diri dari
keinginan untuk mencurangi ataupun menjatuhkan mereka. "Berikanlah kepada
Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib
kamu berikan kepada Allah" (Matius 22.21).
Kasih Storge juga bicara tentang
mengasihi generasi dibawah kita. Tidak bisa membayangkan bagaimana setiap
harinya ada banyak anak muda yang jatuh dalam dosa freeseks, narkoba, aborsi, pornografi, morality, pacaran beda iman, bolos
sekolah dan berbagai “kenakalan” lainnya. Saya adalah salah satu dari anak muda
yang pernah jatuh dalam dosa, saya melakukan dosa karena saya punya perasaan
tidak berharga dalam diri saya, saya tahu tentang Tuhan tapi saya tidak
mengenal Pribadi yang penuh Kasih itu, tidak ada yang memperkenalkannya pada
saya, sampai akhirnya ada sahabat-sahabat yang memperkenalkan Tuhan Yesus pada
saya, dan mulai saat itu walaupun saya masih bergumul dalam dosa, Tuhan
menuntun saya untuk bangkit dan berjuang menjadi serupa denganNya. Kasih yang
mengubahkan saya, adalah kasih yang sama dan bisa mengubahkan generasi dibawah
kita. Kasih yang sudah saya dan kita semua terima inilah yang kiranya menyentuh
dan menggerakkan hati kita untuk care
pada generasi dibawah kita, untuk melayani dan memperkenalkan mereka tentang
Tuhan Yesus, agar sedari muda mereka menyadari keberhargaan dirinya dan
menyerahkan hidupnya untuk mengasihi dan memuliakan Tuhan karena masa muda
adalah fase kehidupan manusia untuk memaksimalkan hidupnya. “Seperti anak-anak
panah di tangan pahlawan, demikianlah anak-anak pada masa muda.” (Mazmur 127.4)
Kasih Filia
Kasih persahabatan terlihat jelas
dalam persahabatan antara Daud dan Yonatan. Dalam 1 Samuel 18 ayat 1-4
dikatakan bagaimana Yonatan mengasihi Daud seperti jiwanya sendiri, dia
menanggalkan jubah yang dipakainya dan memberikannya pada Daud, juga baju
perangnya, sampai pedangnya, panahnya dan ikat pinggangnya. Yonatan memberikan
jubahnya yang adalah identitasnya sebagai seorang Putra Mahkota, dia memberikan
identitas baru bagi Daud dan memandang dirinya sama seperti Daud, kemudian dia
memberikan baju perangnya yang adalah pelindung yang dipakainya untuk berperang
ini berarti Yonatan memberikan rasa aman dan perlindungan untuk Daud. Lalu
Yonatan memberikan pedang dan panahnya yang berarti Yonatan memberikan modal/
sarana bagi Daud untuk mempertahankan kehidupannya. Dan yang terakhir Yonatan
memberikan ikat pinggangnya, ikat pinggang disini berfungsi untuk mengikat
semua yang diberikan Yonatan kepada Daud agar tetap pada tempatnya. Inilah teladan
persahabatan yang sesungguhnya, yaitu ketika kita mengasihi sahabat kita
selayaknya diri kita sendiri, memberikannya rasa aman, ikut terbeban dalam
kelangsungan kehidupannya dan tetap bersamanya (konsisten) dalam segala keadaan
yang dihadapinya.
Persahabatan sejati adalah saat
kita tetap bersama dengan sahabat kita dari awal sampai akhir menjalani suka
atau duka yang dialaminya. Persahabatan tidak dibangun karena nongkrong bareng
atau sekedar senang-senang saja, persahabatan dibangun dari sukacita sampai air
mata, dari dukungan sampai kritik pedas, dari kedekatan yang sangat dekat
sampai harus berpisah untuk beberapa waktu, dan nama sahabat yang tidak pernah
absen dari doa-doa kita, darisitulah persahabatan dibangun. Kalau hari-hari ini
ada sahabat yang sepertinya menjauh dari kita, saatnya berdoa dan memperhatikan
mereka, kita tidak pernah tahu apa yang terjadi pada kehidupan mereka, kita
sebagai sahabat punya tanggung jawab atas kehidupan mereka “Seorang sahabat menaruh
kasih setiap waktu, dan menjadi saudara dalam kesukaran” (Amsal 17.17).
Kasih Eros
Bicara tentang Kasih Eros
sebagian orang merasa terlalu vulgar, padahal kasih eros adalah kasih yang
sangat spesial, kasih eros tidak seperti kasih Agape yang ketika kita
memilikinya kita punya kewajiban untuk membagikanya kepada semua orang, kasih
eros juga tidak seperti storge dan filia yang bersifat pilihan ( kita
dibebaskan memilih untuk mengaplikasikan storge dan filia). Kasih eros sangat ekslusif
dan suci, karena kasih ini hanya bisa diberikan kepada SATU ORANG yaitu pasangan hidup kita dalam Tuhan, kasih ini tidak
bisa dibagi-bagi, Tuhan mengkhususkannya untuk dinikmati setelah kita diberkati
dalam pernikahan kudus.
Hamba Tuhan yang membawakan sesi
Kasih Eros ini mengatakan “Jenis umpan menentukan Jenis Ikan, jika kita menarik
seorang wanita hanya dengan uang dan kekayaan kita, jangan kaget jika kita
mendapatkan wanita matrealistis, dan jika kita menarik seorang pria hanya
dengan kecantikan dan tubuh kita, jangan kaget jika kita mendapatkan pria
hidung belang, jadilah menarik karena karakter kita yang takut akan Tuhan”. Ya
benar sekali, segala yang kelihatan selalu bersifat tidak kekal, ketampanan dan
kecantikan akan memudar seiring dengan bertambahnya usia, uang dan kekayaan
jika kita tidak memiliki hikmat untuk
menikmati dan mempergunakannya sesuai dengan kehendak Tuhan semua akan bisa
saja habis sekejap mata, dibutuhkan dua pribadi yang punya karakter takut akan
Tuhan dan mau diubahkan secara terus-menerus untuk mempertahankan sebuah
pernikahan.
Jangan berfokus pada wedding party, tapi fokus lah pada your marriage life. Dekorasi gedung
seharga jutaan rupiah akan dirubuhkan sesaat wedding party selesai, berjuta-juta uang dikeluarkan hanya untuk
memberikan kesan “WOW” dan embel-embel “SEKALI SEUMUR HIDUP” untuk wedding party, padahal inti dari
pernikahan adalah kehidupan pernikahan itu sendiri. Kehidupan pernikahan dalam
Tuhan adalah saat suami mengetahui perannya untuk mengasihi (love) istrinya sebagaimana dirinya
sendiri, dan seorang istri yang menaruh hormat (respect) dan tunduk pada suaminya. Ketika kita mulai kesal dengan
pasangan, ingatlah bagaimana dulu kita memperjuangkan hubungan kita dengannya
sampai akhirnya kita berkomitmen dalam pernikahan kudus, jangan sekali-kali
lari jika ada masalah atau mengambil jalan pintas, pilihlah untuk tinggal diam
dan mencari jawaban dalam Tuhan.
Kalau saat ini kita membangun relationship dengan seseorang, jangan
membangun kisah cinta murahan dengannya, tapi bangunlah persahabatan, dengan
saling menghormati dan menjaga satu sama lain karena dia adalah saudara dan
saudari kita dalam Tuhan. Perbanyaklah diskusi dan kegiatan saling mengisi satu
sama lain. Perhatikan caranya bersosialisasi dan memperlakukan orang lain,
jadilah sahabat doa dan teman curhat yang mengasyikkan bagi calon pasangan
hidup kita.
Dan pada akhirnya, ketika
hubungan kita dengan Tuhan dipulihkan, kita juga akan mengalami pemulihan
hubungan baik dengan generasi diatas kita (orang tua dan pemimpin), generasi
dibawah kita, sahabat/ saudara dalam Tuhan dan pasangan hidup kita. Yup, KASIH adalah kekuatan terbesar yang
pernah ada, yang kekuatannya tidak dapat dihentikan apapun dan siapapun
sehingga kekuatannya dapat menggerakkan hati Pemilik Sorga untuk turun dari
tahtaNya untuk disalibkan dan membuktikan kasihNya kepada manusia.
Maukah kita menerima kasihNya dan
mengijinkanNya memulihkan hidup kita? Sekaranglah waktunya...
Tuhan Yesus, hari ini aku membuat satu keputusan penting dalam hidupku,
Satu keputusan yang aku percaya dapat mengubah hidupku untuk
selama-lamanya,
Hari ini aku menerima Engkau sebagai Tuhan dan Juruselamatku,
Aku menyerahkan otoritas hidupku dalam tanganMu, dan menjadi milikMu
sepenuhnya,
Aku tahu ketika aku menyerahkan hidupku, kehidupanku mungkin tidak
selalu berjalan baik-baik saja,
Untuk itu ajar aku untuk mengandalkanMu dan peka terhadap kehadiranMu
dalam hidupku
Kiranya Roh Kudus tercurah atasku saat ini,
Didalam nama Tuhan Yesus, Amin
Written by_AuRin